Kopi Luwak, Kopi Indonesia yang Mendunia
Beantrack
11/8/20232 min read


Penggemar kopi tentunya sudah tidak asing dengan kopi luwak, kopi asli Indonesia yang dikenal dengan proses pembuatannya yang unik serta cita rasanya yang khas. Untuk menghasilkan produk kopi luwak, buah kopi terlebih dahulu dikonsumsi oleh hewan luwak (Paradoxurus hermaphroditus), dimana dalam proses ini, buah kopi akan mengalami fermentasi secara alami oleh enzim dalam sistem pencernaan luwak. Dikarenakan sistem pencernaan luwak hanya mampu mencerna daging buah kopi, maka kulit ari dan biji kopi akan dikeluarkan bersama dengan kotoran luwak yang selanjutnya akan dicuci dan diproses menjadi produk kopi siap seduh.
Awal mula terbentuknya produk kopi luwak dilatarbelakangi oleh aktivitas budidaya kopi di pulau Jawa dan Sumatra pada era Tanam Paksa atau Cultuurstelsel kolonial Belanda sekitar abad ke-17. Benih kopi yang dibudidayakan adalah jenis arabika yang didatangkan langsung dari Yaman. Pada masa tersebut, kolonial Belanda melarang pekerja tanam paksa memetik buah kopi untuk konsumsi pribadi. Namun, para pekerja melihat hewan mirip musang yang selanjutnya dikenal sebagai luwak memakan buah kopi dan mengeluarkan biji kopi bersamaan dengan kotorannya. Karena keingintahuan pekerja pribumi akan rasa kopi, biji kopi dalam kotoran luwak kemudian dikumpulkan, dicuci, disangrai, ditumbuk, dan diseduh dengan air panas sehingga terciptalah kopi luwak. Dari sini diketahui bahwa cita rasa kopi luwak berbeda dengan cita rasa kopi biasa.
Kopi luwak memiliki rasa earthy dan musty, serta memiliki rasa karamel atau coklat dengan aroma yang lembut. Aftertaste pahit yang rendah serta rasa fruitty yang lembut juga menjadi keistimewaan kopi luwak. Hal ini diduga karena adanya proses pemecahan protein oleh enzim dalam pencernaan luwak. Selain itu, luwak dikenal sebagai hewan yang pemilih dan hanya akan mengonsumsi buah kopi dengan kematangan sempurna sehingga menjadikan kualitas kopi luwak semakin meningkat. Berita mengenai kenikmatan kopi luwak didengar oleh kolonial Belanda sehingga akhirnya kopi ini menjadi produk yang digemari oleh kaum elit Belanda dan diekspor ke beberapa negara.
Kopi luwak terus berkembang dan menyebar ke seluruh penjuru dunia. Kopi ini diproduksi juga di Malaysia, Vietnam, dan Filipina. Namun, Indonesia tetap menjadi negara pengekspor kopi luwak terbesar di dunia dengan daerah produsen terbesar tersebar di Kabupaten Gayo (Aceh), Kota Sidikalang (Sumatera Utara), Kota Pagar Alam (Sumatera Selatan), Lampung dan Toraja (Sulawesi Selatan), Garut (Jawa Barat), serta Kintamani (Bali). Dilansir dari CNN Indonesia, kopi luwak dinobatkan sebagai salah satu kopi termahal di dunia, dimana 0,45 gram (1 pon) kopi luwak dibandrol dengan harga US$100-US$200 atau setara dengan Rp1,4 juta-Rp 2,8 juta. Terdapat 3 faktor penyebab tingginya harga kopi luwak meliputi, kopi luwak merupakan hasil seleksi biji kopi terbaik oleh luwak sehingga jumlahnya terbatas, luwak hanya dapat mengonsumsi buah kopi sebanyak 10-15 gram per hari sehingga produksinya membutuhkan waktu yang lama, serta diperlukan biaya untuk membayar tenaga kerja yang mengumpulkan kotoran luwak dalam perkebunan kopi. Meskipun dibanderol dengan harga yang mahal, kopi luwak tetap menjadi produk kopi yang mendunia berkat proses produksinya yang unik serta cita rasanya yang berbeda dengan kopi lainnya. Jadi, apakah anda tertarik untuk mencoba kopi luwak?
Navigation


Beantrack adalah sebuah startup yang bergerak pada bidang smart agriculture menggunakan web apps.
Mitra Kami
Tentang Kami
Blog
Dashboard
TERMS
CONTACT US